Profil Pembelajaran Matematika pada Anak Berkebutuhan Khusus Ragam Slow Learner di Kelas Inklusif SMP Garuda Cendekia Jakarta
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil pembelajaran matematika pada anak berkebutuhan khusus ragam lamban belajar atau lebih dikenal sebagai slow learner. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode studi kasus. Subjek penelitian ini adalah salah satu siswa slow learner di kelas inklusif SMP Garuda Cendekia Jakarta. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode wawancara semi-terstruktur. Validitas data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data dilakukan melalui jalur reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil: (1) kurikulum yang digunakan slow learner disamakan dengan kurikulum reguler, tetapi dilakukan adaptasi kurikulum berupa modifikasi, (2) penggunaan model maupun metode pembelajaran di kelas inklusif disamakan antara slow learner dengan siswa reguler tanpa penyusunan program pembelajaran individual, tetapi pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan karakteristik slow learner, dan (3) kegiatan evaluasi dilakukan melalui tes tertulis yang disusun oleh guru mata pelajaran yang kemudian dilakukan penyesuaian oleh guru pembimbing khusus berdasarkan model modifikasi.
Kata kunci: pembelajaran matematika, anak berkebutuhan khusus, slow learner, inklusif, modifikasi.
ABSTRACT
This study aimed for unveiling mathematics-learning process of different abilities students in slow learning spectrum. This study used a qualitative approach by case study method. The subject of this research was one of SMP Garuda Cendekia’s students with slow learning spectrum. The data were collected through the method of semi-structured interviews. The data was validated by using data triangulation technique. The data then was analyzed through flows of activity: data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. The results were: (1) The curriculum used by the teacher for the research subject was the general curriculum, modified to cater the needs of the subject research, (2) the learning model and method for the subject research did not differ from the other students and was applied by considering the research subject’s characteristic without the need of planning an individualized education program, and (3) written test was used as means of evaluation that was arranged by the mathematics subject teacher after being accommodated by the special education teachers based on the modified model.
Keywords: mathematics learning, different abilities, slow learner, inclusive, modifications.
Downloads
References
Aziz, A. N., Sugiman, & Prabowo, A. (2015). Analisis proses pembelajaran matematika pada anak berkebutuhan khusus (abk) slow learner di kelas inklusif SMP Negeri 7 Salatiga. Kreano, 6(2), 111–120. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/kreano.v6i2.4168
Bachri, B. S. (2010). Meyakinkan validitas data melalui triangulasi pada penelitian kualitatif. Jurnal Teknologi Pendidikan, 10(1), 46–62.
Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Pedoman khusus penyelenggaraan pendidikan inklusif tentang pengadaan dan pembinaan tenaga pendidik. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa.
Edi, F. R. S. (2016). Teori wawancara psikodignostik. Yogyakarta: Leutikaprio.
Fajarini, U. (2014). Peranan kearifan lokal dalam pendidikan karakter. Sosio Didaktika, 1(2), 123–130.
Febriyanti, C., & Irawan, A. (2018). Pembelajaran matematika pada siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusi. Journal of Medives, 2(1), 99–106. Retrieved from http://e-journal.ikip-veteran.ac.id/index.php/matematika/article/view/509
Hadi, F. R. (2016). Proses pembelajaran matematika pada anak slow learners (lamban belajar). Premiere Educandum, 6(1), 35–41.
Handayani, T., & Rahadian, A. S. (2013). Peraturan perundangan dan implementasi pendidikan inklusif. Masyarakat Indonesia, 39(1), 27–48.
Jonsen, K., & Jehn, K. A. (2009). Using triangulation to validate themes in qualitative studies. Qualitative Research in Organizations and Management: An International Journal, 4(2), 123–150. https://doi.org/10.1108/17465640910978391
Kaur, B., & Masura, G. (2011). Low attainers in primary mathematics. Retrieved from https://remote-lib.ui.ac.id:2151
Kaznowski, K. (2004). Slow learners: Are educators leaving them behind? National Association of Secondary School Principals. NASSP Bulletin, 88(641), 31–45. Retrieved from https://remote-lib.ui.ac.id:2076/docview/216042748?accountid=17242
Krishnakumar, P., Jisha, A. M., Sukumaran, S. K., & Nair, M. K. C. (2011). Developing a model for resource room training for slow learners in normal schools. Indian Journal of Psychiatry, 53(4), 336–339. https://doi.org/10.4103/0019-5545.91908
Levine, M., & Barringer, M.-D. (2008). Brain-based research helps to identify and treat slow learners. The Education Digest, 73(9), 9–13. Retrieved from https://remote-lib.ui.ac.id:2076/docview/218177963?accountid=17242
Malik, N. I., Rehman, G., & Hanif, R. (2012). Effect of academic interventions on the developmental skills of slow learners. Pakistan Journal of Psychological Research, 27(1), 135–151. Retrieved from https://remote-lib.ui.ac.id:2076/docview/1019967689?accountid=17242
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis. Thousand Oaks: SAGE Publications.
Pandey, S., & Kurian, B. J. (2016). An effective way to deal with slow learners: Positive response teaching. IOSR Journal of Research & Method in Education, 6(6), 19–22. https://doi.org/10.9790/7388-0606071922
Qu, S. Q., & Dumay, J. (2011). The qualitative research interview. Qualitative Research in Accounting & Management, 8(3), 238–264. https://doi.org/10.1108/11766091111162070
Raco, J. R. (2010). Metode penelitian kualitatif: Jenis, karakteristik, dan keunggulannya. Grasindo.
Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Republik Indonesia. (2009). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 70 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa.
Republik Indonesia. (2011). Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 10 tentang Kebijakan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 157 tentang Kurikulum Pendidikan Khusus.
Rohaeti, E. E., Hendriana, H., & Sumarmo, U. (2019). Pembelajaran inovatif matematika bernuansa pendidikan nilai dan karakter. Bandung: Refika Aditama.
Shaw, S. R. (2008). An educational programming framework for a subset of students with diverse learning needs: Borderline intellectual functioning. Intervention in School and Clinic, 43(5), 291–299. Retrieved from https://remote-lib.ui.ac.id:2076/docview/211731517?accountid=17242
Shaw, S. R. (2010, February). Rescuing students from the slow learner trap. Principal Leadership. National Association of School Psychologists (NASP), 12–16. Retrieved from www.nasponline.org/resources/principals
Tran, T., Tuyen, T. T. N., Trinh, T. T. Le, & Tai, A. P. (2019). Slow learners in mathematics classes: the experience of Vietnamese primary education. Education 3-13, 0(0), 1–17. https://doi.org/10.1080/03004279.2019.1633375
Verbeke, K. A. (2002). Identifying accommodations for inclusion settings?: A strategy for special and general educators. Electronic Journal for Inclusive Education, 1(6). Retrieved from https://corescholar.libraries.wright.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1038&context=ejie
Wahyudi, & Kristiawati, R. (2016). Gambaran sekolah inklusif di Indonesia (Tinjauan sekolah menengah pertama). Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Watson, D. L., & Rangel, L. (1989). Don’t forget the slow learner. The Clearing House, 62(6), 266–268.
Winarsih, S., Jamal’s, H., Asiah, A., Idris, F. H., Adnan, E., Prasojo, B., … Sembada, I. K. (2013). Panduan penanganan anak berkebutuhan khusus bagi pendamping (orang tua, keluarga, dan masyarakat). Jakarta.
Yusuf, M., Kustawan, D., Sumpena, A., Nugroho, B., Pristiwaluyo, T., Rakhman, A. A., … Budiyanto. (2018). Bahan ajar bimbingan teknis pembelajaran anak berkebutuhan khusus (abk) bagi guru SMA-SMK penyelenggara pendidikan inklusif. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
The copyright for all articles belongs to the authors. All other copyright is held by the journal.