Mendidik Anak dan Pencegahan KDRT pada Perempuan: Pelatihan Parenting Desa Tambak Cemandi
Abstract
Mendidik anak dan Pencegahan KDRT pada perempuan merupakan fenomena yang perlu menjadi pusat perhatian. Ketidakseimbangan informasi online yang dimiliki oleh anak dan orang tua menyebabkan minimnya pengawasan dan pemantauan terhadap aktivitas online anak. Didalam rumah tangga sering terjadinya KDRT terhadap para perempuan yang berupa kekerasan fisik, kekerasan Psikis, kekerasan seksual dan juga penelantara dalam rumah tangga. Tujuan kegiatan ini memberikan pelatihan dan pendampingan tentang mendidik anak dan pencegahan KDRT pada perempuan. Mitra kegiatan ini adalah ibu-ibu Desa Tambak Cemandi. Metode yang dilakukan diskusi dan tanya jawab. Hasil kegiatan ini berupa pemahaman ibu-ibu Desa Tambak Cemandi tentang Parenting: mendidik anak dan pencegahan KDRT pada perempuan.
Downloads
References
Habibah, L. U. (2018). Penanganan untuk menurunkan post traumatic stress disorder (PTSD) pada anak korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT): study kasus pada Dinas Sosial Jawa Tengah. UIN Walisongo.
Julia, H., Jarnawi, J., & Indra, S. (2019). Pola pengasuhan pada konteks kematangan emosional ibu single parent. Indonesian Journal of Counseling and Development, 1(1), 31-49.
Mahmud, B. (2020). Kekerasan verbal pada anak. AN-NISA: Jurnal Studi Gender Dan Anak, 12(2), 689-694.
Mundakir, N. Q. A., & Junaidi, A. (2022). Kekerasan Seksual Dalam Perspektif Transdisipliner. UMSurabaya Publishing.
Putri, A., & Lestari, S. (2015). Korelasi Pola Asuh Orang Tua dengan Perilaku Agresif pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Pontianak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 4(5).
Rahmawati, M. (2014). Menulis ekspresif sebagai strategi mereduksi stres untuk anak-anak korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 2(2), 276-293.
Tuasela, J. A., & Parihala, Y. (2017). Pelayanan Pastoralia Transformatif Untuk Penanganan Masalah Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan Di Ambon. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 2(2), 166-180.